Pola Lantai Tari Jaipong: Sejarah, Fungsi Hingga Busananya

Pola Lantai Tari Jaipong – Tari Jaipong merupakan tari tradisional yang berasal dari daerah Bandung Jawa Barat. 

Tarian ini penggabungan dari beberapa kesenian tradisional seperti tari wayang golek, pancak silat dan ketuk tilu. 

Agar gerakan tarian ini sangat enerjik dan unik maka diiringi dengan alat musik seperti degung, gendang, gong dan lain sebagainya. Selain itu, diiringi juga dengan nyanyian yang dinyanyikan oleh seorang sinden.

Sejarah Tari jaipong

Tari jaipong berasal dari daerah jawa barat. Tarian ini menjadi salah satu jenis tarian yang modern karena memiliki modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda, yakni ketuk tilu. 

Gugum gumbira tirasondjaja menjelaskan tentang sejarah tari jaipong yang diciptakannya sendiri. 

Pada saat itu,lingkungan rumah gugum terdiri dari banyaknya seniman. Hal ini menjadikan gugum gumbira menjadi terbiasa dengan kesenian tradisional yang dilihat setiap hari.

Tahun 1965, Presiden Soekarno sedang menyampaikan pengumuman seperti larangan untuk mengikuti kesenian asing. 

Saat itu, Gugum sedang berkuliah di Bandung menjadi galau karena ia suka berdansa tetapi dilarang. Menanggapi hal ini, gugum dan temannya kembali mempelajari seni tradisional. 

Mulai dari tahun 1967 hingga 1974, gugum selalu mengadakan survei ke setiap daerah Jawa Barat.

Gugum pertama kali melakukan survei di Ciamis dengan mempelajari tarian ronggeng gunung. Kesenian ini menceritakan tentang kondisi masyarakat terhadap keadaan pada masa itu yang diungkapkan dalam tarian.

Gugum terus melakukan survei sampai daerah Subang, Sumedang, Parahyangan, lalu kembali ke Bandung. 

Setelah pengamatan di Jawa Barat, gugum menyimpulkan bahwa esensi kesenian yang ada di Jawa Barat terbagi menjadi tiga, yaitu tari tayub, silat, dan ketuk tilu.

Pada tahun 1979, tari ketuk tilu berhasil ditampilkan di Hong Kong. Tari ini adalah tarian pasangan yang berkembang dengan menjadi tari pergaulan masyarakat. 

Artikel Menarik:  Pengertian Rumah Adat Joglo, Jenis, dan Ciri Khasnya

Dengan hal  tersebut tarian ini mulai terkenal masyarakat dan menampilkan dalam berbagai festival. 

Namun sayangnya, Gugum mengalami kesulitan karena nama Tari Ketuk Tilu nggak boleh digunakan. 

Dalam pertunjukan topeng banjet dewi asmara yang dibawa oleh ijem dan ali syahban, gugum dengar dengan ucapan Jaipong, yakni kata untuk meniru bunyi pukulan gendang yang didengar seperti “blaktingpong”. 

Dari situlah tari ketuk tilu diganti dengan nama tari jaipong yang terkenal sampai sekarang.

Pola Lantai Tari Jaipong

Dengan berdasarkan gerakannya, pola lantai tari jaipong adalah pola lantai garis lurus (vertikal), Zig-Zag, diagonal dan melingkar. Berikut penjelasannya.

1. Pola Lantai Tari Jaipong Lurus(Vertikal)

Pola lantai vertikal merupakan penari yang membentuk garis vertikal, yaitu berupa garis lurus dari belakang ke depan atau garis lurus depan ke belakang. 

Pada umumnya, pola lantai vertikal ini sudah banyak diterapkan dengan tari tradisional, baik dari Sabang sampai Merauke. Gerakan pola lantainya memberikan kesan sederhana namun kuat.

2.  Pola Lantai Tari Jaipong Zig-Zag

Pola lantai zig zag adalah pengembangan dari pola lantai vertikal (lurus).

3. Pola Lantai Tari Jaipong Melingkar

Pola lantai ini sering dipakai pada acara pertunjukan. Sama seperti namanya pola lantai membentuk garis lingkaran saat di pentas.

4. Pola Lantai Tari Jaipong Diagonal

Pola lantai ini mempunyai garis menyudut kekanan ke kiri atau sebaliknya, penari akan berjajar dengan membentuk garis miring.

Gerakan Tari Jaipong

Gerakan tari jaipong mempunyai empat gerakan antara lain yaitu:

1. Pencugan

Pada gerakan tari pencugan, para penari harus melakukan tarian dengan tempo yang sangat cepat yang diiringi dengan alunan musik khas Sunda.

Artikel Menarik:  Cara Memutihkan Wajah dengan Mudah dan Aman

2. Bukaan

Gerakan tari ini dilakukan saat dimulainya pementasan untuk pembukaan. 

Para penari melakukan gerakan yang lemah gemulai berjalan memutar sambil memainkan selendang di bahunya dengan lemah gemulai.

3. Mincit

Gerakan tari mincit ini dilakukan oleh para penari saat pergantian satu ragam gerak tarian ke ragam gerak tarian lainnya. Biasanya, gerakan ini dilakukan sesudah gerakan ngala.

4. Ngala

Para gerakan ini, penari Jaipong melakukan gerakan patah-patah disertai dengan gerakan perpindahan dari titik satu ke titik lainnya. Dimana, dilakukan dengan tempo yang sangat cepat.

Busana Tari Jaipong

Busana yang digunakan oleh penari sangat beragam, para penari memakai kebaya warna merah batik khas Jawa Barat. Lalu, dilengkapi dengan sanggul dan aksesoris yang cantik. 

Namun dengan seiring berkembangnya zaman, biasanya para penari memakai baju yang beraneka ragam seperti kemben, baju dengan corak cantik yang warnanya mencolok, namun tetap terasa nuansa tradisional. 

Ada 3 jenis busana yang  dipakai tari jaipong yaitu:

  • Sinjang, busana kain yang serupa dengan celana panjang warna hitam.
  • Apok, busana berupa baju atasan yang mempunyai kancing seperti busana pada umumnya. Busana ini dihiasi dengan bordiran bunga-bunga cantik berwarna-warni di setiap sudutnya.
  • Sampur, memiliki bentuk seperti selendang yang digunakan pada leher penari jaipong.

Baca juga: Pengertian Seni Musik

Fungsi Pola Lantai Tari Jaipong

Pola lantai juga memiliki fungsi lain yang cukup penting. 

Berikut lima fungsi tari jaipong yaitu:

  • Dapat memperindah tarian saat sedang tampil.
  • Bisa membentuk komposisi agar dapat menyesuaikan tari dengan bentuk ruang.
  • Dapat menghidupkan karakteristik gerak tari jaipong  dari keseluruhan tari.
  • Dapat memperkuat dan memperjelas gerakan dari peran dalam tari jaipong.
  • Dapat membantu dengan memberikan kekuatan pada tokoh yang mau ditonjolkan dalam tari.
Artikel Menarik:  Cara Membuat Seblak yang Lezat dan Pedas

Keunikan Tari Jaipong

Tari jaipong juga memiliki keunikannya sendiri yang menciptakan daya tarik para penontonnya. 

Berikut keunikannya yaitu:

  • Gerakan tari yang dibawakan para penari cukup energik sehingga membuat orang yang menonton nggak merasa bosan.
  • Tariannya diiringi dengan perpaduan alat musik gendang, gong.
  • Gaya kaleran yang berarti keceriaan, humoris,semangat, spontanitas, kesederhanaan dan keceriaan.
  • Busananya identik dengan para penarinya.
  • Tariannya sudah banyak dikenal dari keseluruhan pelosok daerah.
  • Gerakannya sangat dinamis dan energik humoris, memberikan sensual cukup kuat serta semangat secara bersamaan. 

Alat Musik Pengiring Tari jaipong

Tari Jaipong diiringi dengan alat musik khas Sunda, yakni musik degung dengan tempo yang cukup cepat yang didominasikan oleh suara gendang. 

Berikut alat musik yang dipakai untuk pengiring tari Jaipong yaitu:

  • Gong, dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini dipukul saat waktu tertentu sesuai dengan iringan tarian.
  • Kecrek, Alat musik ini berguna untuk mengiringi pentas seni tradisional. Berguna untuk pemberi aba-aba pada iringan tari Jaipong dan tari lainnya.
  • Kecapi, dimainkan dengan cara dipetik untuk mengiringi tari.
  • Gendang, dimainkan dengan cara ditabuh. Alat musik ini dengan tempo yang cepat.  
  • Rebab, alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik ini yang berguna untuk pelengkap iringan tari

Nah, itulah ulasan tentang pola lantai tari jaipong mulai dari pengertian, jenis, fungsi, unsur-unsur, alat musik pengiring, keunikan, busana gerakan dan pola lantai tari jaipong. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments