Menarik, Ini Dia 7 Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Barat

Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Barat – Seperti yang kita ketahui, Nusa Tenggara Barat adalah provinsi yang masuk ke dalam bagian dari Sunda Kecil, ibu kota Singaraja.

Sunda Kecil adalah kepulauan yang dibagi menjadi 3 provinsi, yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Namun, kali ini saya akan membahas provinsi Nusa Tenggara Barat yang didominasi oleh Lombok berada di barat dan Sumbawa terletak di bagian Timur.

Lombok adalah sebuah wilayah yang banyak diduduki oleh suku Sasak, sedangkan Sumbawa banyak diduduki oleh suku Mbojo.

Suku tersebut hidup saling berdampingan sehingga memiliki kebudayaan dan kesenian dengan ciri khas dan keunikannya tersendiri.

Ciri khas tersebut dapat dilihat dari berbagai kesenian, sehingga sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat Nusa Tenggara Barat.

Nah, salah satu keseniannya yaitu alat musik tradisional yang masih dimainkan saat upacara adat dan pengiring tarian tradisional Nusa Tenggara Barat.

Jenis-Jenis Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Barat

Alat musik tradisional Nusa Tenggara Barat bukan terdiri dari satu jenis saja, namun memiliki berbagai jenis alat musik dengan ciri khas dan karakteristik yang berbeda-beda.

Namun, apa saja sih alat musik tersebut? yuk simak ulasan berikut!

1. Satong Srek

Satong Srek
dictio.id

Satong srek merupakan salah satu alat musik yang nggak dapat dijumpai di daerah lain, malahan kesederhanaan tersebut yang menjadi sebuah khas untuk ukuran alat musik tradisional.

Sementara itu, alat musik ini sering mengiringi pertunjukan-pertunjukan orkestra yang ada di NTB (Nusa Tenggara Barat).

Selain dimainkan dalam orkestra, alat musik ini juga sering mengiringi tarian-tarian tradisional, lagu daerah dan lain sebagainya.

Terdapat 3 tarian yang menggunakan satong srek sebagai pengiringnya, antara lain yaitu:

  • Tarian badede
  • Tarian nguri
  • Tarian bulan kasandung

Bahan yang akan digunakan untuk pembuatannya, yakni bambu dan seng.

Artikel Menarik:  Cara Pasang Set Top Box, Harga Dan Merek

Bambu tersebut akan dipotong secukupnya, lalu di bagian atas permukaan ditambahkan dengan seng kasar. Seng kasar itulah yang nantinya menghasilkan suara nada khas.

2. Palompong (Cungklik)

Palompong (Cungklik)
idntimes.com

Alat musik Nusa Tenggara Barat yang masuk kedalam jenis alat musik xilofon yaitu palompong (cungklik).

Untuk memainkannya, posisi para pemain duduk dengan kedua kaki lurus kedepan, kemudian alat musiknya diletakkan di atas paha sambil bilah kayu dipukul menggunakan dua alat pemukul khusus.

Rongga yang terdapat di bilah kayu tersebut berfungsi sebagai resonator.

Bahan yang digunakan untuk membuatnya yaitu dari logam dan kayu. Dulu, alat musik ini dimainkan secara solo dan pemainnya yaitu laki-laki yang sedang berada di sawah untuk mengusir rasa lelah dan sepi.

Dengan berjalannya waktu, alat musik ini pun sudah dimainkan oleh wanita ke bagian orkestra Gong Genang yang berfungsi sebagai alat musik ritmik dan pengiring tarian berirama cepat.

Disebut dengan cungklik, karena alat musik ini aslinya dari Kabupaten Sumbawa dan di Lombok.

3. Pereret – Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Barat

Pereret
gasbanter.com

Alat musik Nusa Tenggara Barat berikutnya yaitu pereret yang masih satu jenis dengan terompet. Biasanya, alat musik ini dimainkan dalam orkestra yang berperan sebagai pembawa melodi.

Untuk proses pembuatannya dibutuhkan hari baik yang dihitung dalam pasaran Pahing, namun harinya bisa apa saja. Selain itu, disediakan juga dengan sesajen atau andang-andang seperti buah pinang, beras, kepeng bolong atau satakan dan benang kotak setukel.

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk perlindungan supaya yang membuat nggak mengalami mata merah dan berair terus menerus atau disebut leles.

Biasanya, banyak masyarakat yang menggunakan alat musik ini untuk melengkapi upacara persembahyangan, ulang tahun pura bagi masyarakat bali yang tinggal di Lombok, upacara adat dan lain sebagainya. 

Artikel Menarik:  Pengertian Seni Musik: Sejarah, Fungsi, Unsur & Ciri Khasnya

4. Gendang Beleq

Gendang Beleq
wartantb.com

Secara istilah, beleq artinya besar. Sesuai dengan namanya, dimana bentuk alat musik ini lebih besar dibandingkan dengan gendang.

Alat musik ini memiliki dua jenis gendang yang bisa dibedakan dengan berdasarkan suara yang dihasilkan, yakni gendang mama (laki-laki) dan nina (perempuan). Pada gendang amma menghasilkan suara yang nyaring daripada gendang nina.

Untuk memainkannya, gendang beleq sering dimainkan di atas panggung. Susunan pendukung baku musik tersebut terdiri dari 40 orang termasuk penarinya.

Biasanya, kesenian ini sering dipentaskan saat momen seperti Maulid Nabi, khitanan, Lebaran, cukur rambut bayi, upacara pernikahan (Nyongkolan) dan lain sebagainya.

Di samping susunan pendukung baku tersebut, terdapat susunan pendukung yang nggak baku, dimana terdiri dari 17 orang yang akan dipertunjukkan sebagai  penyambut tamu kehormatan, perlombaan, festival, hiburan dan lain sebagainya.

5. Gula Gendhing – Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Barat

Gula Gendhing Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Barat
neo.id

Gula gending adalah salah satu alat musik tradisional Nusa Tenggara Barat yang terbuat dari seng dan tekstil. Keunikannya yaitu bisa digunakan sebagai alat untuk menjual gula kapas (arum manis) yang terbuat dari gula pasir.

Hal tersebutlah yang menyebabkan alat musik ini diberi nama gula gendhing. Dalam bahasa sasak, tempat untuk menyimpan gula disebut Tonggak.

Cara memainkan alat musik ini dengan menggendongnya, lalu kotaknya dipukul menggunakan jari kanan dan kiri namun sesuaikan dengan irama gending atau lagu yang dimainkan.

Alat musik ini sering dimainkan oleh para pedagang yang berkeliling kampung sambil berjualan gula kapas.

Biasanya alat musik tersebut berfungsi untuk menarik perhatian anak-anak supaya membeli gula kapas tersebut. Adapun beberapa jenis yang sering digunakan, yaitu buah odaq, tempong gunung dan lain sebagainya.

6. Gong Tawaq-Tawaq

Gong Tawaq-Tawaq Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Barat
yogashop.cz

Alat musik tradisional Nusa Tenggara Barat yang terbuat dari kuningan yakni gong tawaq-tawaq.

Artikel Menarik:  Cara Download Video di Youtube

Dimana, alat musik ini khas dari suku Sasak yang ada di Lombok. Istilah tawaq diambil dari nama salah satu alat mendominasi, yaitu tawaq-tawaq (gong kecil). Biasanya, alat musik ini dimainkan secara bersamaan dengan alat musik lainnya.

Misalnya seperti anak buah barangan yang digunakan selaku melodi, satu gong, kemong gantung, 8 pasang ceng-ceng yang berfungsi sebagai alat ritmik dan dua gendang sebagai pembawa tempo dan dinamika.

Baca juga: Jenis-Jenis Alat Musik Tradisional Maluku

7. Genggong

Genggong Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Barat
wikimedia.org

Alat musik tradisional Nusa Tenggara Barat yang terakhir yaitu Genggong yang dapat mengeluarkan bunyi dari getaran. Alat musik ini berasal dari geng yang artinya suara tinggi dan gong berarti suara rendah.

Bagian utama dari alat musik ini berukuran 20 x 2 cm yang dibuat dari pelepah daun enau tua dikeringkan terlebih dahulu. Bagian berikutnya yaitu pelepah kayu yang lebih kecil yang diikat dengan benang di bagian utamanya.

Untuk memainkannya, alat musik ini diletakkan di bibir, kemudian pemain menarik tali benang yang yang sudah ikatkan pada genggong. Sehingga lidah genggong bergetar dan menghasilkan suara yang khas dan menarik perhatian banyak orang.

Biasanya alat musik ini digunakan untuk mengiringi lagu daerah yang mempunyai laras slendro.

Nah, itulah 7 jenis alat musik tradisional khas Nusa Tenggara Barat yang masih ada sampai sekarang. Supaya keberadaannya bernilai, kita sebagai generasi bangsa harus menjaga dan melestarikan warisan budaya para leluhur. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments